Es dawet




Siang di terkam cahaya
Merangkul beberapa suara pekik
Di antaranya  seorang penjantan paruh baya
Menerobos jepitan kendaraan jalan raya
Dalam intain klopak ruko bergaris emas
Laku tak gentar
Tak pernah bibir sedikit keriput
Mengutuk waktu, dan mencakar langit
“es dawet”
“es dawet”
Memuncah berbarengan uap aspal
Mengugah bocah di pelataran ruko emas
Membeli sepotong dahaga berwarna warni

Pejantan berbaju hijau kusam
Terus menuntun kaki, menghambat senja
Merayapi hasrat bayi mungilnya
Menegadah mimpi istri tersayang
Tak pernah sekalipun
Mengutuk waktu, dan Tuhannya

 Dps,Agustus 2011

Komentar