Puisi senja masa lalu

Menunggu senja, memanah kisah remaja
Alkisah cinta pertama , semanis sebuah delima

Di ujung usia yang semakin renta
Ku larutkan haram ke dalam aksara
Walau tak bersuara, biarlah bernada saja
Menjadi reratus puisi mungkin seribu

Mungkin aku yang terlalu
Terjebak pada goda masa lalu
Ah
Ini puisi semakin kelu
Tak jua berhenti pada titian bait terakhir
Mengalir hingga puisi adan aku jadi ajal

Senja berhenti di sini
Tutupi aku pada gradasi merah
Membakar puisi dan masa lalu

Waingapu, 23,09,2012

Komentar