Kullu Kanuhu (Cerita Rakyat Sumba)

Dulunya di wilayah Wanggameti banyak sekali penebang liar yang melakukan pengerusakan hutan, menebang pohon atau membakar hutan untuk kepentingan mereka, akibatnya hutan menjadi rusak dan banyak binatang meninggalkan hutan.

Di dalam hutan banyak sekali hewan yang merasa terganganggu, salah satunya seekor burung putih yang sangat mempesona berwarna putih dan ekornya panjang menjuntai hingga ke tanah bernama Kullu Kanuhu.

Ia sangat marah dengan para penebang liar, hingga akhirnya ia menemukan ide untuk menghetikan prilaku para penebang liar tersebut, maka ia akan mengeluarkan suara menyerupai hantu begitu besar gaungangannya dan menakutkan. “whuuuaaaaaaaaaaaa.. Whuaaaaaaaaaaaaaaa…” setiap malamnya bila bertemu dengan para penebang liar, hingga mereka kan lari ketakutan dan lari terbirit terbirit, kejadian ini berulang ulang kali dan akhirnya cerita ini meluas ke seantero Negeri Mahu, apalagi semenjak salah satu diantara penebang liarterluka karena lari ketakutan dan terjatuh, maka tersiarlah bahwa gunung Wanggameti ada penunggunya.



Di Salah satu desa di bawah kaki gunung Wanggameti ada seorang pemuda yang terkenal pemberani dan merupakan ana tuya dari penebang yang terluka tersebut, merasa tertantang untuk menemui hantu tersebut, hingga pada suatu hari tanpa berbekal alat menebang Ia memasuki hutan yang di bilang ada penunggunya itu.

“hai hantu keluarlah, tunjukan wujudmu” secara berulang ulang, tanpa merasa takut sekalipun, setelah mendengar panggilan pemuda itu, kullu kanuhupun melolong seperti hantu “whuuaaaaaaaaaaaaa,,, whuuuuaaaaaaaaa,,,” namun bukan seperti para penebang liar yang langsung lari tunggang-langgang kala mendengar lololongan kullu kanuhu ,pemuda pemberani itu mencari kemana arah suara lolongan hantu berasal, setelah bersusah payah melewati belukar akhirnya Ia menemukan darimana suara itu berasal.

Ketika melihat Kullu Kanuhu Pemuda pemberani itu pun takjub keindahan kullu kanuhu dengan ekor panjangnya, dan bertanya “hai, kenapa kau melakukan itu, menakuti para penebang yang mengambil pohon di hutan ini” Kullu kanuhu pun menghentikan lolonganya, dan terdiam serta tertunduk sedih tak berapa lama kemudian kullu kanuhupun menceritakan alasannya ia meminta agar pemuda untuk menyampaikan pesannya kepada penduduk bahwa mereka boleh menebang pohon tapi tak perlu membabi buta atau membakar hutan yang akhirnya memberangus habis rumah bagi hewan hewan yang mendiami gunung wanggameti termasuk kullu kanuhu. “jika mereka mematuhi permintaanku, aku tak akan menakuti mereka lagi” sambung kullu kanuhu mengucapkan janji.

Setelah kejadian itu pemuda pemberani kembali ke desa dan menceritakan kejadian yang dialaminya, hingga penduduk pun mengerti dan menebang pohon seperlunya saja, dan mereka pun hidup damai dan tentram tanpa pernah di takuiti oleh kullu kanuhu burung indah yang yang berekor panjang.

Selamat hari lingkungan hidup
Waingapu 5 juni 2014
Umbu Nababan

Komentar