#sumbaBerbagi #1kgBeras

apa itu rawan pangan atau kerawanan pangan?

Kerawanan pangan dapat diartikan sebagai kondisi suatu daerah, masyarakat atau rumah tangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan sebagian besar masyarakat (Anonim, 2001). Keadaan rawan pangan dapat dilihat dari kondisi  daerah/wilayah atau rumah tangga yang terganggu ketersediaan pangannya, dan kondisi lain pada masyarakat atau keluarga yang terganggu kemampuan akses nya terhadap pangan tersebut (Pramoedyo,H.,dkk,2010)

dari pengartian di atas dan bila kita lihat sekarang ini dan di kaitkan dengan kondisi iklim yang merata di seluruh dunia yang ternyata beberapa bulan belakangan cuaca terasa begitu panas. NASA baru-baru ini merilis hasil penelitian mengenai cuaca. Menurut Badan antariksa Amerika Serikat itu, September 2014 merupakan bulan bercuaca terpanas sepanjang sejarah. cuaca  dan iklim ini memicu kekiringan terjadi dimana mana termasuk indonesia, begitu juga Sumba timur.

trus bagaimana dengan rawan pangan di sumba timur?
di awali dengan beberapa hari yang lalu dimana harian Pos Kupang memuat berita tentang rawan pangan dan komsumsi iwi yang terjadi di Sumba Timur, sontak "rawan pangan" menjadi trending topic di dunia maya, tidak hanya itu, informasi dari berbagai media nasionla maupun lokal, elektronik maupun online menyatakan bahwa rawan pangan sudah merambah lebih dari 50 desa di Sumba Timur semakin memanaskan perdebatan, baik mereka yang mengeluhkan bahwa tidak ada rawan pangan, ada yang bilang itu karena masyarkat yang malas, ada pula yang berbdebat tentang beracun tidaknya iwi.

di tengah perdebatan yang memanas itu, tiba tiba salah satu akun bernama Vian antoni, yang lebih kita kenal anto kila, mengirim postingan di salah satu grup di sosmed yang membernya 18.000 lebih, dengan pengandaian, kalau 1 orang member memberi bantuan sebanyak 1 kg beras, maka semua bantuan bisa mencapai 18 ton beras, jumlah yang sangat banyak tentunya.

bagi saya ini suatu tawaran yang menarik, sayapun menawarkan diri untuk terlibat dengan sumbangan 1 Kg beras begitu juga beberapa akun lainnya, sayapun selintas berpikir, kenapa tidak membuat posko ini, dan kembali saya menawarkan diri bahwa tempat milik saya (Warnet Biroe) di jadikan posko bantuan ini, tawaran ini ternyata langsung di respon dengan vian antoni (anto kila) dengan mengajak untuk bertemu dengan beberpa orang lainnya untuk "mengeksekusi" rencana ini,

akhirnya 15,oktober,2014 resmi Posko di buka dengan nama  #saveSumba #!kg beras, awalnya saya berpikir, posko ini akan menerima bantuan sebatas dari kawan yang kami kenal saja, namun dalam prosesnya gerakan ini di respon dengan luar baisa, kami sempat kelabakan karena bentuk kepedulian muncul dari beberapa wilayah di sumba tidak saja di kota waingapu, bali, kupang jawa, hingga hongkong, menunjukan keinginan ingin terlibat, karina animo yang besar ini kami sepakat bahwa gerakan yang awalnya insidental dan bernama #saveSumba #1Kgberas berganti menjadi #sumbaBerbagi #1Kgberas, dimana nama ini mewakili perasaan para teman teman yang setuju dan ikut terlibat di gerakan sosial ini,

penyumbangnya pun datang dari berbagai kalangan, baik dari anak anak, mahasiswa, aktivis, pns, guru, pengusaha, hingga pejabatpun ikut terlibat namun mengatasnamakan nama pribadi mereka namun dengan satu kesepakatan bahwa teman teman yang tertimpa rawan pangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari Sumba timur dan masih bagian dalam tali persaudaraan kita sebagai orang sumba.

hingga hari kelima kemarin bantuan ternyata Jumlah Keseluruhan Bantuan Sampai Hari Ke 5 Adalah 1037,5 Kg Beras, + 1 Dus Mi + 20 Bungkus Mi + 5 Bibit Unggul. sebuah berkat yang luar biasa dan bantuan terus saja berdatangan. dan lagi lagi kami menegaskan bahwa hasil ini buka karena usaha satu dua orang tapi semua pihak yang telah mendukung baik secara materi maupun moril.

pro dan kontra gerakan sosial masyarakat
harus di akui semua usaha selalu dinlihat baik pro maupun kontra, memang banyak pendapat miring tentang gerakan sosial masyarakat ini, ada yang menyatkan bahwa ini untuk sebatas pencitraan dan kepentingan politik, padahal kami sudah menyatakan bahwa ini jauh dari niatan seperti itu, saya secara pribadi dan vian antoni (anto kila)  dan beberpa teman lainnya, hanya mebantu memfasilitasi niatan berbagi teman teman yang peduli, tidak lebih tidak kurang.

selain itu, ada bebrapa pendapat bahwa gerakan sosial masyarkat ini, sebuah upaya "menganggu" pemerintah, namun kenyataanya kami tidak menganggu apa yang sudah menjadi domain pemerintah, pemerintah silahkan dengan jalannya kami dengan jalan kami, kami sadar benar bahwa kami berbeda dengan pemerintah memeliki dana, dan prasarana, jelas puny akses yang lebih gampang, dan kami sangat bersyukur akhirnya pemerintah telah menanggapi keadaan ini, karena kami tau bahwa tujuan kami dan pemerintah sama, hanya metodenya yang berbeda.

sedangkan pendapat yang memojokan pemda , seperti yang terlihat di beberapa komentar jelas pendapat pribadi dan kami tegaskan tidak ada hubungannya dengan #sumbaberbagi#1Kgberas.

#SumbaBerbagi di tengah masyarkat
Memang atas berkat Tuhanlah semua ini, serta bantuan semua kawan kawan sehingga hari ini tepat tanggal 21 oktober 2014, bersama beberapa sahabat akhirnya tiba di lokasi desa Katikuluku, RT Mondu, Dusun Tandairotu, dan memberikan bantuan sebanyak 300 Kg beras, selain bantuan beras, bang Rahmatpun tadi sempat berbagi tentang ilmu pertaniannya dengan masyarkat setempat, bagimana penanganan tentang tumbuhan yang berulat, bagaiman cara bertani, hanya memang diakui waktu yang terlalu kurang sehingga interaksi berbagi hanya sekitar 2 jam saja, beberapa masyarkat pun sempat menyampaikan beberapa keluhan namun ada beberapa kepastian yang meraka sampaikan menjadi  kesan yang cukup mendalam bagi saya secara pribadi, pertama meraka menyatakan bahwa” kami disini tidaklah malas tapi karena kondisi cuacalah yang membuat kami seperti ini, dan yang kedua sampaikan salam dan terimakasih buat kawan kawan di kota yang sudah membantu dan ceritakan keadaan kami disini”

Apakah berhenti disini, tidak pada hari Sabtu nanti kami akan menuju ke Desa kedua, untuk memfasilitasi bantuan yang telah kawan kawan sumbangkan dalam gerakan sosial #SumbaBerbagi #1kgBeras.
Trimakasih atas bantuan dan keterlibatan teman teman semua yang sudah mau berbagi, semoga Tuhan Memberkati kita semua dan terkhususnya pulau tercinta ini

Umbu Nababan
#SumbaBerbagi
#1kgBeras
Waingapu,21 Oktober 2014






Komentar