Cerita singkat Kemah Rohani di Hambuang





Kemah rohani telah selesai, kegiatan yang berlangsung di Hambuang selama tiga hari telah meninggalkan cerita yang mendalam bagi para peserta maupun panitia, dimulai dari dinamika proses persiapan kegiatan kemah rohani, kebersamaan dalam guyuran hujan hingga hiruk pikuk kelucuan dalam video-video lucu, adalah sekulumit cerita yang berbekas di Hambuang yang kini sepi dan kembali pada keadaan semula hanya gerak gerik pepohonan dan tanah lapang kecil di perkampungan.
Proses Mendesain ulang orang muda Katolik tentunya tidak mudah, tidak semudah membalikan telapak tangan tentunnya namun kemah rohani telah memberikan pesannya sendiri, bahwa OMK Paroki MBSM layak berbangga diri dengan potensi-potensi muda yang kini lagi berpihak pada kekatolikan, ditengah dinamika persoalan bangsa dan tuntutan bergereja yang sangat kompleks bagi orang muda, OMK Paroki MBSM telah memulai meletakan batu pertama bagi tulang punggung gereja masa depan.

Diawali dengan pengantar utama pada hari pertama bagaimana Romo Edi menjelaskan “mengapa saya Katolik?” dengan begitu lugas, telah berhasil memecahkan sebuah dinding ilusi yang terbangun selama ini, sesungguhnya ada penjelasan yang sangat masuk akal dengan kronologis yang bisa dipertanggung jawabkan, bahwa kenapa saya katolik dikarenakan gereja tidak berpusat pada kebenaran yang besifat individual humanis namun gereja berpusat pada kebenaran tunggal yaitu Yesus Kristus.


Penutupan yang manis disampaikan oleh Yane Moy, yang berhasil menata isu global yaitu lingkungan dalam perspektif gerejawi, dimana gereja Katolik tidak hanya berpusat pada bangunan rohani secara absolut, namun gereja juga menujukan kepedulian tinggi terhadap kondisi alam dan bumi, yang semakin hari semakin “berbahaya”.

Selain pembukaan dan penutupan, penyampaian-penyampaian tentang OMK dari Ketua OMK Mekhy Dadi telah membagi ruang informasi bagi para peserta, sesungguhnya OMK tidak hanya sebatas kelompok anak muda, namun ada peran dan tanggung jawab yang harus di emban dan dilaksanakan oleh Orang muda Katolik untuk menjawab fungsinya di dalam gereja, tak lepas juga penyampaian dari Adolf salah satu pentolan OMK dari stasi Hambapraing yang menceritakan dan berbagi, bagaimana pentingnya berorganisasi dan bagaimana peran-peran orang muda dalam berkelompok serta bagaimana mengatur lalulintas organisasi.

Selain materi-materi diatas, saya juga membawakan cerita-cerita menarik pada masa lampau bagaimana orang muda dapat memberi citarasa baru dalam proses bernegara dalam beberapa dekade tentunya, dan bersama Gusto salah satu guru di Sma kristen Waingapu, saya berbagi sedikit ilmu tentang public speaking, dengan mengedepankan topik-topik sederhana seperti, Positif-negatifnya internet, Pacaran seagama atau tidak, serta topik perlu tidaknya masuk OMK telah berhasil membangkitkan semangat para peserta dalam mengemukakan pendapatnya.

Hambuang tidak saja berkisah tentang materi-materi yang dipaparkan namun juga meninggalkan cerita-cerita menarik yang sederhana namun tidak bisa disepelekan, dari hari pertama ketika Romo Edi lagi memaparkan tentang pemuda katolik, lokasi perkemahan diguyur hujan deras dan cukup lama, jelas saja menganggu rencana kegiatan yang telah disepakati, namun suasana tersebut telah mendekatkan satu sama lain baik peserta maupun panitia, dimana para peserta bahu membahu menyelamatkan tenda utama dalam suasana kegembiraan penuh gelak tawa dan nyanyian, serta kegesitan panitia yang berusaha menyelamatkan tenda lainnya dalam keadaan yang basah kuyup, tapi itulah kebersamaan.Selain hiruk pikuk guyuran hujan yang membahana, cerita penuh aura mistis semapat menyelimuti, dimana wajh-wajah penuh ketakutan membayah di wajah-wajah peserta ketika cerita-cerita tentang lokasi yang kemungkinan didiami oleh mahluk tertentu, tapi tentunya itulah bumbu pemanis selain hujan yang mengguyur, dan salah satu peserta yang kesurupan adalah klimaks cerita mistis tersebut.


Kalau tadi cerita menariknya dikarenakan lokasi adapun cerita menarik lainnya tentang video-video lucu yang dimainkan oleh panitia, berawal dari keisengan saya, ketika menganggu ketua panitia (umbu saputra) dalam rekaman videonya, berlanjut ke kegilaan-kegilaan lainnya, video klip lagu dengan penari latar yang gokil hingga video lucu ala harlem shake, selain video lucu adapun kemah rohani ini di semangati oleh goyangan Zumba yang di pimpin oleh ibu Yanti dan Susan, yang menghiasi sore dan pagi di lokasi perkemahan.

Ada pula cerita menarik ketika saya memfasilitasi visi bersama, walau belum selesai prosesnya visioningnya namun ada beberapa cerita menarik, ada beberapa anggota baru OMK yang bergabung dengan alasan menghindari pekerjaan dirumah, ada yang ingin melihat teman atau sekedar untuk modus, ada yang masuk dikarenakan paksaan orang tua karena melihat anak lain yang begitu rajin OMK, ada pula yang ikut OMK karena selama ini tinggal dengan keluarga yang beragama beda namun merindukan komunitas katolik. Cerita baru ada selipan bagaiman cozy yang sangat emosional menyampaikan cerita tentang alasan mengikuti OMK awalnya karena alasan sesuku, naamun ada getaran emosi yang terasa setelah mengikuti OMK selama sembilan tahun tentunya.

Sesungguhnya Kemah Rohani kali ini mungkin saja belum mampu memenuhi ekspektasinya namun bagaimana OMK membangun suasana kekeluargaan itulah yang terpenting, hari pertama mungkin terasa kaku, namun sangat berbeda dengan suasana pada hari ketiga, ketika satu sama lain bercerita tanpa jarak. Dan seperti pesan penutup yang di sampaikan Romo Edi bahwa untuk Kemah Rohani selanjutnya harus lebih baik dari ini adalah sebuah catatan bagi kemah rohani selanjutnya, namun yang pasti Hambuang telah mencatat sejarahnya sendiri bagi OMK Paroki MBSM, bagaimana seksi Komsumsi yang habis-habisan menjaga “pertahanan belakang” seksi keamanan yang harus bergadang pool khususnya hari pertama, seksi perlengkapan yang begitu sigap menyiapkan semua kebutuhan. Maka dari sekian catatan kecil ini sejarah Hambuang ialah Sejarah Kemah Rohani Pertama OMK Paroki MBSM.


 Waingapu 2016














Komentar

  1. profisiat utk kawan2 OMK Kambajawa..
    salam spesial untuk kk Mia Piranyawa :)

    BalasHapus

Posting Komentar