Inilah suasana diskusi kami bertiga malam ini, antara saya, Nero dan Didi... siapa Didi? Didi salah seorang backpacker asal bandung, kebetulan ia berkuliah disana, namun asal yang sebenarnya Bukit tinggi, kota asal pemuda tanggung yang baru saya kenal sehari.
Sudah lebih dari 5 bulan didi melakukan perjalanan mengelilingi Indonesia dari cerita serta deretan foto yang saya liat pemuda dengan jargon "semester alam" ini sudah menginjak Sabang sampai merauke, katanya di Merauke mahal, makan sekali saja 30 ribu.. sebenarnya tidak mahal bila di bandingkan dengan harga makanan cafe di Waingapu, tapi saya sangat paham bagi seorang Backpacker harga segitu cukup lumayan mahal, apalagi untuk kantong mahasiswa.
Setelah sempat bercerita banyak tentang Sumba, dan beberapa hal yang jauh dari kata politik atau hiruk pikuk negara, didi menyerahkan selembar kertas, katanya bukan kuisioner tetapi sebuah catatan tentang harapan untuk Indonesia, cukup lama saya berpikir ( sekitar 5 menit) katanya boleh tulis puisi, karena alasanya catatan harapan itu akan dibukukan, tapi saya lebih menulis sepotong kalimat " lebih banyak orang gila!"
Nb : menurut saya kenapa butuh orang gila, karena Indonesia sudah banyak orang waras dan pintar, tetapi... (titik titiknya kalian isi sendiri saja)
:D
BalasHapusSinggah sbentar..Salam baik