Semoga menemukan bahagia Moonstar

Hari ini saya akhirnya ketemu dengan salah satu penulia dari Sumba yaitu Romo Christo Ngasi, selama ini perkenalan kami cuma lewat dunia maya semata. Sekedar informasi Romo Christo sudah memiliki dua buku yaitu Ndaina dan Mataliku, kedua bukunya yaitu buku fiksi.

Dalam pertemuan pertama yang ditemani Ka Marta, Ka Wenda dan Diana Timoria di Sekretariat Sopan (Solidaritas Perempuan dan Anak) yang berada di kantor Koppesda. Kami berlima berbagi cerita tentang banyak hal, tidak cuma sebatas isu-isu tentang kesusastraan saja, namun juga isu-isu Sosbud yang lalu lalang di tengah masyarakat seperti isu perdagangan manusan dan lain sebagainya.
Namun dari perjumpaan kami sekitar dua jam ini ada salah atu cerita menari di bagian akhir, cerita singkat Rm. Christo tentang seorang petualang bernama Moonstar Simajuntak, dari namanya saja kita sudah mengetahui dari mana asalnya, dan sosok yang bernama Moonstar ini sebenarnya salah satu wartawan di ibukota dengan penghasilan besar, namun dalam pergumulan hidupnya ia masih bertanya tentang arti kata "bahagia". Setelah berpikir matang ia akhirnya memutuskan berhenti dari tempat kerjanya, dan memutuskan belajar pada Indonesia dengan mengelilingi nusantara. 

Ia memulainya dari Merauke dan rencananya akan berakhir di Sabang, didalam perjalanannya inilah ia mengenal Rm. Christo ketika ia memutuskan mampir ke Sumba, singkat kata Moonstar akhirnya menetap untuk beberapa waktu di Sumba tepatnya di wilayah SBD, namun ketika ia akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanannya ia merasa ada sesuatu yang melekat di dalam dirinya tentang Sumba, ia merasakan menjadi bagian dalam keluarga, dan ia di anggap sebagai anak dalam keluarga itu, sesuatu yang jarang di dapatkan di Kota besar seperti Jakarta. Kisah ini ditutup ketika Moonstar akan menaiki travel yang mengantarnya menuju travel, lambaian tangan anak-anak kampung mengiring deraian air matanya sebagai penanda ia akan kembali lagi di Sumba.

Singkat kata, Moonstar pada suatu waktu akan sampai di Sabang dan akan berpose pada titik nol Indonesia, sebagai persinggahan terakhirnya dalam perjalanan mencari "bahagia" . Akhir dari cerita tentang pencariannya akan segera di bukukan.

Semoga sukses menemukan bahagia Moonstar

*kisah Moonstar ini bersumber dari penuturan Rm. Christo
Waingapu, 2016

Komentar

Posting Komentar