Pak Viktor Pu mau apa e…?


Pak Viktor dia su yang sa maksud, bukan Viktor lain. Saya sedikit bertanya-tanya apa sih maksud dari Bapak Gubernur NTT dengan
"Selain masalah Covid-19, DBD dan kemiskinan, ada juga masalah yang serius yakni ketakutan psikologi publik. Hari ini publik dalam ketakutan yang luar biasa karena itu saya minta kepada para bupati dan wali kota di NTT agar juru bicaranya hanya satu saja," seperti yang ditulis kompas.com.
Jujur saja saya masih sulit mengatakan bahwa publik benar-benar ketakutan. Memang benar kota-kota di NTT mulai sepi pada malam hari, jumlah civitas di pasar agak sedikit berkurang, jalanan mulai lengang. Pertanyaanya apakah karena ketakutan terhadap Covid atau takut pada amarah aparat. Pak bos harus menyelami itu secara seksama.
Memang benar banyak yang mengisolasi diri pada awal-awal kemunculan Covid Indonesia, termasuk saya, berusaha isolasi untuk melindungi diri, namun kenyataanya diluaran sana masih banyak yang lalu-lalang. Jujur pak bos, ini bikin kesel juga lebih tepatnya “tacekke”.
Setelah penetapan NTT telah menjadi zona merah harus diakui membuat publik takut, status Whatsapp, facebook penuh kepanikan tentang jebolnya NTT, walau masih banyak yang mengira bahwa NTT sudah jebol ,hanya saja belum kena ra’u dari test Swab saja pak bos. Sayangnya situasi ketakutan tersebut hanya main hari, lihatlah situasi sekarang masih lumayan ramai pak bos.
Bisa jadi pernyataan terkait pelarangan publikasi hasil Rapid Test dikarenakan belum pasti dan menunggu hasil Swab namun saya rasa ada baiknya untuk meningkatkan kewaspadaan warga. Contohnya hasil rapid telah positiv karena masih menunggu hasil Swab apakah kita tetap selow, tak mungkinlah itu terjadi pak bos.
Intinya hasil positive rapid test berpeluang positiv pada hasil Swab jadi sebaiknya diumumkan saja, mo takut ju bae pak bos, biar lebih banyak orang ila ala dirumah daripada di jalan raya dan mengurangi penyebaran covid.
Mungkin itu saja ulasan singkat, semoga NTT tetap aman dari Covid dan kalau memang tidak terlalu penting, cukup su lawere dijalan hanya karena bosa di rumah atau mengejar senja demi update status facebook.
Shallom...

Komentar