Pernah dengar perdebatan tentang nama Hama Praingu atau
Hambapraing, Yes bro.. ini lebih sekedar cerita singkat tentang Hama Praingu. Kawasan
yang menyambut kita sebelum memasuki kawasan savanna Puru Kambera dan kini
disebut Hambapraing.
Dari cerita yang saya dapat beberapa tahun lalu, lokasi asli
Hama Praingu bukanlah dilokasi sekarang, lokasi yang ditinggali sekarang
awalnya sering di sebut “Proyek”, seingatnya saya lokasi sekarang adalah lokasi
ketiga warga Hama Praingu. Kampung asal mereka yang katanya memiliki satu pintu
masuk dan berdiding batuan alam serta memiliki kuali besar dan meriam telah
ditingalkan. Loakasi tersebut berada disekitaran perbukitan jauh diatas,
mungkin disekitaran wilayah Wolihi.
Perdebatan tentang nama yang akhirnya berubah menjadi Hambapraing juga dicurigai berubah
semenjak masa Belanda yang mempelesetkan nama akhirnya menjadi Hambapraing. Sayangnya
nama yang asli sudah mulai dilupakan dan Hambapraing begitu melekat. Coba saja
bertanya warga kota, mana yang mereka tau, Hama Praingu atau Hambapraing.
(Semoga kelak Pemda Sumba Timur punya inisiatif merubah nama, kembali menjadi
nama aslinya).
Selain cerita tentang nama dan asal usul kampung Hama Praingu, ternyata masih beberapa cerita menarik, sayangnya dalam pertemuan semalam dengan beberapa tokoh Pemuda setempat, saya tidak merekam dan akhirnya mencoba mengingat beberapa potongan cerita dan berharap pemuda-pemuda setempat mengumpulkan cerita yang utuh tentang Hama Praingu.
Cerita menarik yang saya maksudkan tentang cerita Kobul
(Kebal) di Hama Praingu. Tentang pertempuran dua orang kebal disekitar wilayah
Mananga Marapu yang merupakan kawasan paita (Pahit/keramat) dimana salahsatunya
memiliki kemampuan dengan sekali menunjuk maka makhluk hidup akan tewas
seketika pada cerita tersebut ayam yang menjadi korban kesaktian tersebut.
Mananga Marapu memang terkenal kawasan keramat, banyak yang
kesasar bila berkunjung kesana, biasanya karena salah bicara. Dikatakan keramat
karena wilayah tersebut merupakan tempat Hamayang (sembhayang) dan melakukan
ritual yang dilakukan Kabihu Karunggu Watu. Selain itu mungkin di lokasi yang
sama atau disekitar Managa Marapu (Bagi teman-teman yang lebih tau mohon
dibenarkan) ada namanya Matawai Ahu, Mata Air yang berada di laut katanya kalau
mau meminum air tawar tersebut yang terletak di dalam goa, tidak boleh
mengeluarkan suara atau gerakan yang menimbulkan bunyi, karena apabila itu
dilanggar maka air tersebut akan asin.
Selain itu, entah di goa yang sama atau tidak, terdapat
gambar-gambar tangan yang terdapat di dinding goa, sayangnya saya belum sempat
mengambil fotonya, kebetulan fotonya ada di kawan (Ari Tritan) yang bertemu
semalam. Ini tentunya menarik bila diteliti catatatn sejarahnya, karena gambar
yang saya liat semalam seperti goa-goa jaman purba yang dipenuh gambar-gambar
tangan, binatang.
mengingatnya, ini tentang hubungannya Kobul dan Udang,
katanya sempat ada dua orang yang menemukan udang dan langsung disantap hidup
dan sosok yang menyantap akhirnya kebal pada barang tanjam. Sempat juga dicoba
memastikan kekebalan tersebut dan terbukti.
Sesungguhnya semua tempat memiliki cerita dan keunikan
masing, mari kita saling share sekaligus menjadi bahan menarik bagi anak-anak
muda hari ini, bahwasannya Sumba Tidak hanya kaya dengan pantai serta adat
istiadatnya tetapi masih banyak hal yang dibanggakan dari tanah ini sehingga
kita bersyukur dan merasa bangga terlahir di Pulau terindah di dunia.
Sekian..
Komentar
Posting Komentar