Memang susah menerjemahkan apa itu cinta, ada yang mengatakan sebuah anugerah dalam wujud rasa yang transenden (hal yang tak dapat di mengerti) tapi ada yang bilang bahwa cinta adalah reaksi kimia pengaruh hormonal yang di timbulkan oleh pertemuan, itensitas, sentuhan (menurutku itu cinta kebiasaan … hanya karna biasa)..
Ada keyakinan yang namanya cinta pertama, kedua, ketiga dan seterusnya namun cinta pertama adalah
Sebuah keyakinan dimana seseorang pertama kali menemukan sesuatu debaran jantung yang lebih, senyuman yang tak kunjung habisnya, setiap harinya pengen ketemu walaupun hanya sepintas dan pribadi yang merasakan cinta pertama biasanya mengalami dan sadar bahwa ada sebuah perubahan drastis di dalam dirinya…(jadi ingat cinta pertamaku.. cie… cie) dan di karenakan perubahan drastis tadi si pribadi menyimpulkan bahwa itu cinta pertama karna sebelumnya hanya perasaan suka dan simpatik.
Keunikan cinta pertama memang di sadari benar oleh banyak pribadi sangat sering terjadi persepsi bahwa cinta pertama adalah cinta sejati, sebuah pemikiran yang perlu di cermati. Dan saya coba melihat dari persepsi pribadinya saya.
Hampir 12 tahun lalu saya bertemu dengan seseorang yang kita sebut saja ina (asas praduga tak bersalah.. hahahhaha) perjumpaannya ketika saya masih di bangku putih abu, kalo ga salah hari kamis tanggal 16 september tahun 1999 saat ada pertandingan sepak bola antar sekolah kebetulan final, jadi bisa di bayangin dah ramenya kaya gimana. Kerjaannya neriakin pemain melulu tenggorokan rasanya mau loncat keluar maklum lagi puber. Namanya pertandingan sepak bola ada waktu istrahatnya saya pun istrahat sambil ketawa ketiwi sama kawan cewe, eh ternyata langi benar benar rasanya mau runtuh seketika, bola mata langsung kaku ke depan… maklum moment ini pas lagi ngeliat ina turun dari motor berjalan ke arah kami yang lagi gossip hehhe.. sore itu bajunya warna coklat tua dengan celana panjang semi jins langkahnya benar benar buat perasaan jadi berkecamuk gila entah apa namanya jatung bergemuruh, semua sendi rasanya kram seumur hidup sampai tulisan ini di buat ga ada pengalaman kaya gitu.. yang pasti saya hanya bisa tertegun bingung ngapain dan yang buat makin menggila dia memang benar benar menuju kami.. ya Tuhan dia tersenyum!!!! Dia tersenyum.. jujur saja ga bisa di tulis senyumnya gimana sempurna, intinya mengalahkan senyumannya ken dedes (tapi itu menurutku saja … hahahhah)
Lanjut ceritanya pertandingan di mulai. Ini hal yang paling ku sesali harap harap waktu berhenti sejam dua jam hahhahaha…. Saat pertandingan mulai seru di babak keII hati masih saja bimbang maklum belum pernah ku temukan mahluk sesempurna itu. Dengan senyum sempurna, dengan rambut lurus melewati bahu, dengan langka anggun pesona.. ah pokoknya sempurna!!!!.. oops sori kita lanjut lagi ke cerita… setelah babak ke II lagi seru serunya Gila!!!! Dia ternyata lagi berdiri berdampingan dan memberikan senyum bak palu saya hanya bisa tertegun lagi tapi secepat lembu berusaha menetralkan keadaan, kejadian di lapangan makin seru saja dan GOl (dari sma ku yang cetak hahah)… serentak hampir semua penonton berlari hingga ke tengah lapangan termasuk saya salah satunya.. sampe pake acara buka baju segala saking girangnya (untung ga ada panunya.. hahahah) setelah merayakan gol saya kembali kesisi lapangan lagi tapi sudah berpindah tempat… mata kembali ke lapangan lagi dan sma lawan akhirnya bisa menyamakan skor, di tengah sedih wajah berputar kesana kemari dia ternyata di samping lagi!!!! Bukan itu pertanda hahahha… dan di kesempatan ini saya lebih berani curi curi pandang, takutnya kalo lihatnya lama lama bisa dapat tinju gratis hehehe… akhirnya pertandingan seri dengan skor yang sama maka keputusannya pinalti.. karna pinalti semua beramai ramai menuju gawang yang di pake untuk eksekutor pinalti.. sambil menuju tiang gawang pertanyaan yang sering muncul adalah. Siapa dia? Namanya siapa dan sekolahnya dimana? Hanya ketiga pertanyaan itu saja yang berteriak di dalam hati… sambil bertanya Tanya kaki melangkah tiba juga di salah satu sisi tiang gawang. Yang menjadi kehebohan buatku setelah menepi dan menunggu pertarungan pinalti di lanjutka.. mataku mencari di keramaian sosok yang buatku menggila.. dan dapat!!! Dia bersama teman temannya lagi menuju ke arahku (keadaan yang jarang terjadi dalam satu kesempatan) tapi yang pasti langsung ku memanjatkan doa dalam hati ‘Tuhan seandainya dia kembali berdiri di sampingku maka dialah jodohku’ dan apa yang terjadi dia benar benar di sampingku. Dan aku makin meggila tentunya tapi dalam hati saja.
Singkat kata pinalti di batalkan dengan alas an hari hampir malam dan akupun pulang menuju rumahku kembali dengan suatu pengharapan suatu waktu akan bertemu lagi, berharap secepatnya.
Cerita di atas merupakan kejadian nyata yang memang saya alami sendiri. Menjadi sebuah pertanyaan penting, apabila di tanyakan mungkinkah cinta sejati adalah cinta pertama? Kita dapat member jawaban sesuai pengalaman kita, dan satu hal lagi… bukanlah suatu pertanyaan ataupun jawaban. Kalau memang dia bukan cinta sejatiku mengapa cerita perjumpanku bisa sedetail ini aku mengingatnya.
Aku dan dia (ina) masih memiliki cerita yang sangat panjang, aku mengejarnya hampir 8 tahun dan akhirnya jadian namun pisah lagi karna perbedaan agama. Mungkin di lain kesempatan bisa aku bagi cerita tentang dirinya lagi.
“cinta pertama berbeda dengan pacar pertama”
27,mei,2011
Nb: semoga kau membacanya tak ada yang mengingatmu dan memikirkamu sedalam aku… untukmu ina
Komentar
Posting Komentar