Pada jaring laba laba tua
Sepi mu di sekap abadi
Tak pernah bisa lari
Tak pernah bisa menepi
Hanya tatapan mata nanar
Mengawasi setiap dinding kamar
Berharap ada wajah samar
Berkelebat walau hanya sebentar
Wanita itu
Perempuan itu
Yang telah lama membelenggu
Dan membuat mu menunggu
Tapi hatimu tak ragu
Hanya mulutmu yang gagu
Apa yang kau tunggu!!
Ayo lekas kata laba laba itu
Sayang mata hatimu mulai rabun
Terhalang penantian yang lama berkabut
Dirimu slalu menunggu
Penuh harap sebelum terkubur
Wanita itu bertutur
“ini aku umbu”
“seorang wanita sabu”
“yang sedang membatu”
‘karna kacau akan rindu”
“padamu,”
“wahai umbu”
Dps, Juli, 2011
Sepi mu di sekap abadi
Tak pernah bisa lari
Tak pernah bisa menepi
Hanya tatapan mata nanar
Mengawasi setiap dinding kamar
Berharap ada wajah samar
Berkelebat walau hanya sebentar
Wanita itu
Perempuan itu
Yang telah lama membelenggu
Dan membuat mu menunggu
Tapi hatimu tak ragu
Hanya mulutmu yang gagu
Apa yang kau tunggu!!
Ayo lekas kata laba laba itu
Sayang mata hatimu mulai rabun
Terhalang penantian yang lama berkabut
Dirimu slalu menunggu
Penuh harap sebelum terkubur
Wanita itu bertutur
“ini aku umbu”
“seorang wanita sabu”
“yang sedang membatu”
‘karna kacau akan rindu”
“padamu,”
“wahai umbu”
Dps, Juli, 2011
Komentar
Posting Komentar