Sepanjang tahun satu satu , membelai daun dan batu
Hingga tiba ilalang membelai mesra, pada lembut air mata
Sesekali saja terkadang siang malam, hapus dahaga lautan stepa
Jatuh dan berakar dalam bebatuan, mengaliri lembah lembah rendah
Diantara bukit bukit kecil, mencari pintu menuju muara
Hilir mudik terkadang lambat, tekadang cepat
merindu buih buih biru, cintanya abadi pada lautan selatan
Melewati garis garis dinding muara, berteman batu dan arus
Menghidupi buaya dan padi, memberi nafas sejengkal pada bumi
Terus menuju dan bertemu, cinta abadi biru
Menyatu bersama buih, menghabiskan rindu semalaman
Dan menguap sepi di jemput awan, menanti lagi waktu untuk tiba
Membasahi daun dan batu, di negri selatan
Denpasar,agustus,2011
Komentar
Posting Komentar